Minggu, 17 Agustus 2014

Embrio Museum UGM Yogyakarta Telah Mewujud

Gedung Museum UGM di Blok D6 dan D7 Bulaksumur
Museum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sudah mulai mewujud. Lokasinya di Blok D6 dan D7 Kompleks Perumahan Dosen dekat Masjid UGM. Cikal bakal Museum UGM ini masih belum dibuka untuk umum. Hanya kalangan tertentu saja yang boleh berkunjung, khususnya mahasiswa yang melakukan studi bangunan arsitektur atau pengunjung khusus. Pasalnya, kata Widodo, pengelola Museum UGM, museum masih dalam tahap penyiapan.

Namun, wujud museum sudah nampak jelas. Di halaman depan di gedung Blok D6, terpampang jelas nama Museum UGM dengan ukuran huruf yang cukup besar. Di dalam rumah ini terdapat 5 ruangan tempat koleksi.

Ruang Pamer 1 berisi sejarah awal mula UGM
Pada ruangan pertama, terpampang sejarah awal berdirinya UGM seiring dengan perkembangan politik di Nusantara. Diawali pada tahun 1943, dengan berdirinya Sekolah Bagian Ilmu Kedokteran Gigi di Surabaya yang dibentuk Jepang, tepatnya 1 April 1943. Sekolah itu merupakan cabang “Ika Daigaku” di Jakarta. Bersamaan dengan itu, di dunia politik, pada 3 Oktober 1943 terjadi pembentukan PETA. Hingga sejarah peresmian Gedung Pusat UGM oleh Presiden Ir Soekarno pada 19 Desember 1959.

Pada ruangan ini juga terdapat beberapa foto awal tempat perkuliahan mahasiswa UGM sebelum dipindahkan ke Bulaksumur. Di antaranya adalah Pendopo Mangkubumen untuk kuliah Fakultas Kedokteran. Kampus Wijilan untuk kuliah Fakultas Sastra, Pedagogik, dan Filsafat. Ada pula Kampus Sitihinggil tahun 1954. Semua tempat kuliah itu berada di lingkungan Keraton Yogyakarta. Ada pula koleksi foto kunjungan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru ke Indonesia menemui Presiden Ir Soekarno.

Ruang koleksi Foto HB IX, salah satu tokoh pendiri UGM
Pada ruangan kedua, lmenonjolkan koleksi milik Prof Dr Sardjito. Boleh dikatakan ruangan ini khusus untuk mengingatkan kepada rektor pertama UGM itu. Di ruangan ini ada koleksi meja, kursi, mesin ketik, dan foto-foto Prof Dr Sardjito. Ada pula sejarah penemuan obat tradisional oleh Sardjito yang kemudian diberi label Calcusol, sebagai obat peluruh batu ginjal. Naman rektor ini juga telah diabadikan untuk nama rumah sakit terbesar di Yogyakarta, yang juga berada di lingkungan Bulaksumur.

Memasuki ruangan ketiga, terdapat berbagai koleksi, baik foto, maupun koleksi pribadi dari beberapa tokoh penting UGM, seperti Hardjoso Prodjo Pangarso, Teuku Jakob, dan Sukamto. Siapakah mereka? Bisa dibaca detail di ruangan ini. Ada pula koleksi Nalareksa (Alat Perekam O2 dan CO2), Panji dan Logo UGM. Ternyata Logo UGM terinspirasi dari relief Surya Majapahit.

Sementara di ruangan ke-4 dan ke-5, dipamerkan koleksi alat penemuan Prof Herman Johanes (Rektor UGM ke-2) berupa tungku hemat energi dan beberapa koleksi pribadinya. Ada pula sejarah tokoh-tokoh penting lainnya yang punya peran penting dalam sejarah UGM, seperti Ki Mangunsarkoro, HB IX, dan Ki Hadjar Dewantara.

Koleksi tempat tidur Obama, dulu ia pernah tinggal di rumah ini
Di Gedung D7 terdapat koleksi foto-foto rektor UGM dari masa ke masa. Di gedung ini, ternyata juga menyimpan beberapa foto Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Ternyata Barack Obama semasa kecilnya pernah tinggal di gedung D7 ini selama berada di Yogyakarta untuk berkunjung ke saudara ayah tirinya, Soetoro. Koleksi yang dipamerkan antara lain tempat tidur dan foto-foto. Bahkan pada 11 Juni 2013, saat soft opening, menurut keterangan Widodo, museum ini dikunjungi oleh para pejabat Hawaii University dan Maya Soetoro, adik tiri Barack Obama.

Sebenarnya masih banyak koleksi barang bersejarah sumbangan dari kalangan UGM, tapi untuk sementara koleksi itu belum bisa disajikan, karena keterbatasan tenaga pengelola museum.

Ikhwal niat UGM untuk mendirikan museum sudah disampaikan oleh rektor UGM saat peringatan Dies Natalis ke-64 pada 19 Desember 2013. Keberadaan museum baru ini menambah jumlah museum yang dimiliki UGM yang telah ada lebih dulu, yakni Museum Biologi, Museum Peta, Museum Gumuk Pasir (Geospasial) Parangtritis, Museum Kayu Wanagama, dan Museum Paleoantropologi.

Tentu saja Museum UGM ini semakin menambah warna museum di DIY yang saat ini telah mencapai 45, 33 di antaranya telah masuk organisasi museum yang diberi nama Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY.

Bersumber dari : Tembi Rumah Budaya