Gedung Museum UGM di Blok D6 dan D7 Bulaksumur |
Namun, wujud museum sudah nampak jelas. Di halaman depan di gedung Blok D6, terpampang jelas nama Museum UGM dengan ukuran huruf yang cukup besar. Di dalam rumah ini terdapat 5 ruangan tempat koleksi.
Ruang Pamer 1 berisi sejarah awal mula UGM |
Pada ruangan ini juga terdapat beberapa foto awal tempat perkuliahan mahasiswa UGM sebelum dipindahkan ke Bulaksumur. Di antaranya adalah Pendopo Mangkubumen untuk kuliah Fakultas Kedokteran. Kampus Wijilan untuk kuliah Fakultas Sastra, Pedagogik, dan Filsafat. Ada pula Kampus Sitihinggil tahun 1954. Semua tempat kuliah itu berada di lingkungan Keraton Yogyakarta. Ada pula koleksi foto kunjungan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru ke Indonesia menemui Presiden Ir Soekarno.
Ruang koleksi Foto HB IX, salah satu tokoh pendiri UGM |
Memasuki ruangan ketiga, terdapat berbagai koleksi, baik foto, maupun koleksi pribadi dari beberapa tokoh penting UGM, seperti Hardjoso Prodjo Pangarso, Teuku Jakob, dan Sukamto. Siapakah mereka? Bisa dibaca detail di ruangan ini. Ada pula koleksi Nalareksa (Alat Perekam O2 dan CO2), Panji dan Logo UGM. Ternyata Logo UGM terinspirasi dari relief Surya Majapahit.
Sementara di ruangan ke-4 dan ke-5, dipamerkan koleksi alat penemuan Prof Herman Johanes (Rektor UGM ke-2) berupa tungku hemat energi dan beberapa koleksi pribadinya. Ada pula sejarah tokoh-tokoh penting lainnya yang punya peran penting dalam sejarah UGM, seperti Ki Mangunsarkoro, HB IX, dan Ki Hadjar Dewantara.
Koleksi tempat tidur Obama, dulu ia pernah tinggal di rumah ini |
Sebenarnya masih banyak koleksi barang bersejarah sumbangan dari kalangan UGM, tapi untuk sementara koleksi itu belum bisa disajikan, karena keterbatasan tenaga pengelola museum.
Ikhwal niat UGM untuk mendirikan museum sudah disampaikan oleh rektor UGM saat peringatan Dies Natalis ke-64 pada 19 Desember 2013. Keberadaan museum baru ini menambah jumlah museum yang dimiliki UGM yang telah ada lebih dulu, yakni Museum Biologi, Museum Peta, Museum Gumuk Pasir (Geospasial) Parangtritis, Museum Kayu Wanagama, dan Museum Paleoantropologi.
Tentu saja Museum UGM ini semakin menambah warna museum di DIY yang saat ini telah mencapai 45, 33 di antaranya telah masuk organisasi museum yang diberi nama Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY.