Kepulauan Bangka Belitung adalah daerah yang berpulau, berlaut dan berpantai indah. Pasir di pantainya putih aseli. Dan lautnya berair biru jernih. Sehingga sebetulnya ini merupakan wisata alam yang tinggal dikelokla dengan baik saja. Namun sayangnya sejak dulu pemerintah hanya memasarkan Bali saja ke internasional. Sehingga ada banyak pantai dan laut yang indah yang kurang diketahui oleh wisatawan mancanegara. Selain itu pemerintah daerah masih kurang mandiri dalam pengelolaandaerahnya sehingga segala sesuatunya musti berkoordinasi dengan pusat. Dan hasilnya nantinya tergantung ditanggapi leh pusat ataukah tidak.
Apalagi seluruh Bangka dan Belitung memiliki garis pantai yang panjangnya 1200 kilometer. Sehingga tinggal disediakan saja fasilitasnya untuk berwisata dan berolahraga air. Seperti misalkan perlengkapan dan keperluan untuk diving, renang atau berselancar hingga berolahraga layar. Bahkan bisa juga untuk pemancingan di laut asalkan dikontrol populasi ikannya. Selain itu bisa juga bila digunakan untuk berolahraga motor boating, ski air, jet ski, para sailing dan para layang. Juga bila pada saat-saat tertentu bisa diadakan lomba power boating di sana karena lautnya yang masih luas dan tidak terganggu oleh lalulintas perairan dari para nelayan atau semacamnya.
Keindahan akan terumbu karangnya yang masih perawan bisa juga dijadikan objek wisata bawah air dengan kapal selam wisata atau kapal berlantai kaca. Atau bisa juga dengan penyelaman wisata secara under sea walking yaitu menyelam dengan cara berjalan di bawah air dengan menggunakan helm berpemberat sehingga kita bisa secara bebas berjalan-jalan di dasar laut sambil melihat-lihat pemandangan di bawah air.
Fasilitas seperti demikian memang belum terdapat dan seharusnya lengkap dengan hotel berbintang dan cottage-cottage, juga sarana transportasi yang pantas dan memadai. Sehingga pastilah nantinya Bangka Belitung menjadi ramai dan tidak hanya mengandalkan timah saja.
Perjalanan ke sana biasanya cuckup dengan pesawat terbang yang biayanya tidak terlalu mahal jika dari Jakarta. Atau dengan kapal laut juga bisa. Dan turun di bandara Depati Amir di kota Pangkal Pinang. Dan ada banyak kota-kota kecil di sana yang juga bisa jadi wisata budaya karena kental dengan nuansa etnis Tionghoa. Jadi ada banyak China Town di sana yang menyajikan jajanan makanan yang enak-enak. Akan menjadi sangat semarak bila tiba perayaan agama atau budaya etnis Tionghoa. Antar kota-kota kecil tersebut dihubungkan dengan transportasi angkutan umum atau angkot. Di sana di sepanjang bibir sungai biasanya kita juga bisa menyaksikan penambangan timah kecil-kecilan yang dilakukan orang dan juga dilakukan di bekas-bekas tambang timah besar yang sudah ditinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar