Gedung yang kini dijadikan Museum Mohammad Hoesni Thamrin dibangun di atas tanah seluas 3.600 m2 awal abad ke 20 pada masa Pemerintahan Kolonial menggembangkan Kota Batavia, yang sekarang disebut Jakarta. Gdeung tersebut dibeli oleh M.H. Thamrin dari seorang Belanda bernama Meneer de Has, kemudian dihibahkan kepada kaum Pergerakan kebangsaan Permufakatan. Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia ( PPPKI ) untuk kepentingan perjuangan. Museum M.H. Thamrin memamerkan koleksi foto-foto era perjuangan mencapai kemerdekaan dan benda-benda bersejarah yang digunakan M.H Thamrin dalam masa perjuangan antara lain foto-foto tentang kiprah perjuangan M.H Thamrin untuk mendengarkan siaran dari Nirom maupun luar negeri, meja tamu, bale-bale perpustakaan meliputi naskah dan pidato-pidatonya di Volksraad, dll. Di Museum ini dapat melihat lebih jelas kegigihan, pengorbanan dan kebesaran jiwa seorang pahlawan asli Betawi yang sangat mencintai bangsanya, hingga akhir hayatnya dalam status tahanan Belanda.
Jl. Kenari II No.15,
Phone 021-3909148
Tidak ada komentar:
Posting Komentar