Benteng Somba Opu merupakan reruntuhan dengan sisa-sisa beberapa dinding yang masih tegak berdiri. Bentuk benteng ini pun belum diketahui secara persis meski upaya ekskavasi terus dilakukan.
Bentuk Benteng Somba Opu menurut peta yang tersimpan di Museum Makassar adalah berbentuk segi empat dengan luas total 1.500 hektar. Memanjang 2 kilometer dari barat ke timur. Ketinggian dinding benteng yang terlihat saat ini adalah 2 meter. Tetapi dulu, tinggi dinding sebenarnya adalah antara 7-8 meter dengan ketebalan 12 kaki atau 3,6 meter.
Belanda menghancurkan benteng ini setelah berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Gowa yang dipimpin Sultan Hasanuddin, sehingga selama ratusan tahun, sisa-sisa benteng terbenam di dalam tanah akibat naiknya sedimentasi dari laut.
Yang tertinggal sekarang ada tiga bastion yang masih terlihat sisa-sisanya, yaitu bastion di sebelah barat daya, bastion tengah, dan bastion barat laut. Bastion barat laut disebut sebagai Buluwara Agung. Di bastion inilah pernah ditempatkan sebuah meriam yang bernama Meriam Anak Makassar, dengan bobotnya mencapai 9.500 kg, dan panjang 6 meter, dan diameter 4,14 cm. Meriam ini merupakan meriam yang paling dahsyat yang dimiliki orang Indonesia.
Di beberapa bagian terdapat patok-patok beton yang memberi tanda bahwa di bawahnya terdapat dinding yang belum tergali.
Benteng Somba Opu sekarang ini berada di dalam kompleks Miniatur Budaya Sulawesi Selatan. Wisatawan dapat menikmati bentuk-bentuk rumah tradisional Sulawesi Selatan seperti rumah tradisional Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar tak jauh dari benteng. Di dalam kompleks ini pula setiap tahun digelar Pameran Pembangunan Sulawesi Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar